Respons Jokowi Soal Isu Pemakzulan Gibran
Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi merespons santai terkait isu permintaan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka ini.
Jokowi menyebut bahwa negara Indonesia memiliki sistem ketatanegaraan.
"Ya negara ini kan negara besar yang memiliki sistem ketatanegaraan. Ya diikuti saja proses sesuai sistem ketatanegaraan kita," kata Jokowi dikutip dari Kompas TV.
Jokowi mengaku biasa saja ketika ada pihak yang bersurat meminta Gibran dimakzulkan.
Karena itu, kata dia, adalah dinamika demokrasi.
"Bahwa ada yang menyurati seperti itu, itu dinamika demokrasi kita, biasa saja, biasa. Dinamika demokrasi kan seperti itu," ujarnya.
Jokowi pun mengaku tidak merasa sakit hati terkait isu tersebut.
"Hm ?, biasa saja," ucap Jokowi.
Dia menyebutkan bahwa pemiliha presiden di Indonesia ini satu paket, bukan sendiri-sendiri seperti di negara Filipina.
"Pemilihan presiden kemarin kan satu paket, bukan sendiri-sendiri kayak di Filipina itu sendiri-sendiri, di kita kan satu paket." kata Jokowi.
"Sistem ketatanegaraan kita memiliki mekanisme yang harus diikuti, bahwa pemakzulan itu harus presiden atau wakil presiden misalnya korupsi, atau melakukan perbuatan tercela, atau melakukan pelanggaran berat. Itu baru," ungkap Jokowi.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara