Ketua Harian PRSI Jawa Barat, M Farhan, menilai, langkah regenerasi ini jadi cara terukur untuk mendapat atlet terbaik.
"Semua kelas, semua kelompok usia. Kalau akuatik itu sebetulnya ada lima cabor khusus untuk renang, kelasnya banyak, kelas 1 sampai kelas 5, semua level. Jadi, untuk bisa mendapatkan atlet elite tahun 2030-2032, ya mereka inilah," kata Farhan di Stadion Renang UPI Bandung, Rabu (15/6/2022).
Ia mengaku optimis atlet akuatik Jawa Barat yang masuk olimpiade makin banyak. Pasalnya, gelaran turnamen secara rutin jadi salah satu strategi jitu proses regenerasi.
"Makanya, sekarang kita bikin open tournament untuk perkumpulan seluruh Jawa Barat di kelompok usia dan ini adalah tournament pertama kelompok usia antar perkumpulan di Jawa Barat setelah masa pandemi," ungkapnya.
Meskipun, dengan masa pandemi yang berlangsung dua tahun mengakibatkan kualitas skill berkurang. "Kaku sekali karena selama dua tahun kita tidak bisa bikin tournament, terakhir kita bikin itu babak kualifikasi untuk PON, udah begitu udah, plong nggak ada lagi," imbuhnya.
Farhan juga menilai, strategi yang dilakukan merupakan pendekatan secara statistik. Dalam kejuaraan level Nasional maupun Internasional, ada beberapa cabang olahraga yang didahulukan untuk menang dalam rangka mengamankan perolehan 100 mendali pertama. "Nah, akuatik, taekwondo, dayung itu termasuk yang diutamakan untuk mendapatkan 100 mendali pertama emas," katanya.
"Kalau bibit sekarang adalah sejak masuk kelompok usia 1-5, mereka itu harus dikasih turnamen terus, tujuannya apa? Supaya ada motivasi latihan, supaya mereka juga merasakan atmosfer kompetisi, atmosfer pertandingan," sambungnya.
Artikel Terkait
Shin Tae-yong Dianggap Kunci Timnas, Netizen Serukan Erick Thohir Perpanjang Kontraknya
Gaji Fantastis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Berapa Kompensasi yang Didapat Usai Dipecat?
Patrick Kluivert Dipecat, Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia?
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?