Kabar Baik! Mendag Lutfi Umumkan Keran Ekspor Sabun Asal Indonesia Kembali Dibuka

- Minggu, 12 Juni 2022 | 16:00 WIB
Kabar Baik! Mendag Lutfi Umumkan Keran Ekspor Sabun Asal Indonesia Kembali Dibuka

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengumumkan bahwa saat ini salah satu produk sabun Indonesia siap kembali menggeliat melalui keran ekspor ke Madagaskar setelah sebelumnya mengalami hambatan.

Sebelumnya, hambatan tersebut terjadi karena Pemerintah Madagaskar melakukan penyelidikan pengamanan (safeguard) untuk produk sabun Indonesia. Hambatan tersebut menunda jalannya ekspor sabun ke Madagaskar kurang lebih satu tahun akibat dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perbaikan Ekonomi Tanah Air Menguat, Ditopang Permintaan dan Ekspor

Keputusan dibukanya kembali keran ekspor sabun ke Madagaskar tersebut tertuang dalam sirkulasi notifikasi yang dirilis oleh situs web Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 3 Mei 2022 lalu.

"Berita baik ini diyakini dapat menjadi dorongan bagi produsen sabun Indonesia untuk kembali menggeliat di pasar Madagaskar setelah terancam dikenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP)," kata Lutfi, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: LPEI Gandeng Disperindag Jawa Barat Dorong UMKM jadi Eksportir

Menurutnya, produk sabun Indonesia yang diekspor ke Madagaskar memiliki potensi mengganggu kinerja industri serupa karena memiliki kualitas kompetitif dengan jangkauan yang luas di Madagaskar. Kendati demikian, kata Lutfi, keputusan pembebasan BMTP menjadi angin segar bagi para eksportir Indonesia untuk melebarkan sayap di pasar Madagaskar.

"Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi eksportir Indonesia untuk menjadi lebih bersaing di pasar Madagaskar, terutama sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 ini," ungkap Lutfi.

Sebelumnya, Pemerintah Madagaskar melakukan pemeriksaan safeguard produk sabun dari seluruh negara, termasuk di dalamnya Indonesia pada 14 Agustus 2019. Kemudian pada 14 September 2020, Otoritas Investigasi Madagaskar (ANMCC) merekomendasikan penerapan safeguard measures pada produk soap noodle asal Indonesia dengan kuota sebesar 6,5 ribu ton per tahun.

Halaman:

Komentar

Terpopuler