Selanjutnya, Kemenkeu Rp8,9 triliun untuk BLU sawit Rp4,5 triliun dan LPDP Rp1 triliun sekaligus Kemenag Rp7,3 triliun yakni penyaluran BOS Rp4,5 triliun.
Belanja modal Rp41,7 triliun yang turun 1,5 persen dari Rp59,3 triliun pada Mei 2021 pun turut masuk dalam belanja K/L dengan pemanfaatan seperti peralatan dan mesin Rp19,8 triliun di Kemenhan dan Polri.
"Ada juga pembangunan gedung pada Kemenhan, Kemenhub, Kementerian PUPR dan Kemenag. Gedung dan bangunan sebesar Rp4,3 triliun," papar Menkeu.
Belanja modal turut digunakan untuk jalan, jaringan dan irigasi Rp15,7 triliun meliputi pembangunan jalan dan preservasi jalan Rp5,8 triliun dan pembangunan bendungan Rp3,9 triliun.
Sementara, belanja non K/L Rp334,7 triliun meliputi kompensasi BBM Rp18,1 triliun, subsidi reguler Rp65,24 triliun, subsidi kurang bayar tahun sebelumnya Rp10,17 triliun serta program Kartu Prakerja Rp3,8 triliun.
Selain belanja K/L dan non K/L, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) juga menjadi bagian dari belanja negara dengan realisasi Rp284,3 triliun atau 36,9 persen terhadap APBN Rp769,6 triliun.
"Yang terakhir ada pembiayaan investasi sampai 20 Juni 2022 mencapai Rp18 triliun yang ditujukan untuk Badan Layanan Umum (BLU) LMAN sebesar Rp10 triliun, investasi pemerintah pada program FLPP Rp7 triliun dan BLU LDKPI Rp1 triliun," ungkapnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid