Inilah Sosok di Balik Program Kesetaraan dan Inklusi di P&G Indonesia: Angela Primartrianti Hertiningtyas

Angie mengelola masalah hukum dan kepatuhan perusahaan secara umum dari dua entitas P&G di Indonesia, yakni PT P&G Home Products Indonesia sebagai perusahaan distributor dan PT P&G Operations Indonesia sebagai perusahaan manufaktur. Tidak hanya itu, Angie juga berperan dalam memberikan nasihat hukum komersial strategis kepada manajemen Indonesia dan terlibat dalam negosiasi dan peninjauan kontrak komersial.

Baca Juga: UU IKN Beri Kepastian Hukum Presiden Selanjutnya Melanjutkan Pembangunan IKN Nusantara

Dedikasi dan kecintaan penuh terhadap pekerjaannya ia terus tuangkan dengan terus memberikan analisa yang tajam dalam mengantisipasi masalah, memberikan penilaian risiko, dan mengidentifikasi solusi proaktif untuk mengurangi risiko hukum bagi bisnis. Angie juga bertanggung jawab dalam berurusan dengan pihak eksternal seperti para regulator terkait program kepatuhan dan perkembangan regulasi.

Tidak hanya di bidang Hukum, Angie juga memiliki passion dalam memimpin Tim Kesetaraan dan Inklusi. Sebagai seorang pemimpin, ia yang memiliki tanggung jawab utama dalam membangun timnya menyuarakan dan mengaplikasikan kesetaraan gender di tempat kerja. Saat menjalankan perannya, Angie juga berperan untuk memastikan P&G dapat menjadi tempat kerja yang inklusif bagi semua karyawannya.

Memimpin di posisi yang tinggi di salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, tentu memiliki tantangan yang tiada habisnya. Namun, ia percaya bahwa tidak membatasi diri dalam bekerja maupun berkarya sangat penting untuk berhasil dalam melaksanakan rencananya dan memimpin tim untuk mendukung organisasi agar terus tumbuh dengan tetap menanamkan nilai-nilai kesetaraan.

"Budaya kesetaraan dan inklusivitas perlu menjadi perhatian terutama di ruang lingkup pekerjaan. Membangun budaya yang setara dan inklusif merupakan hal yang krusial bagi saya. Hal ini akan menciptakan kesempatan lebih baik lagi terutama untuk perempuan dapat berkembang dan berkreasi. Namun, hal ini juga harus selaras dengan rencana bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dengan budaya yang setara dan inklusif, justru akan membantu perusahaan mendorong kemajuan bisnisnya," ujar Angie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/6/2022).