"Kita terkenal di media sosial sangat barbar, mulai dari rasisme kemudian saling mengejek dan lain sebagainya," kata Dosen STIE Mandala & PMII, Zainul Hasan, saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat (24/6/2022), dikutip dari siaran pers di Jakarta.
Dia mengatakan, hal itu terjadi karena minimnya pengetahuan akan hak-hak digital, kebebasan berekspresi yang kebablasan, berkurangnya toleransi dan penghargaan akan perbedaan, serta menghilangnya batas-batas privasi hingga pelanggaran hak cipta dan kekayaan intelektual.
Oleh karena itu, pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika harus menjadi landasan kecakapan digital. Perilaku digitalisasi kebudayaan harus maksimal dengan memanfaatkan Teknologi Informasi Komputer (TIK), serta perlu adanya pengetahuan dasar akan mencintai produk dalam negeri, serta pengetahuan akan hak-hak digital.
Promosi kebudayaan negeri sendiri sangat diperlukan agar berbagai hal yang membuat kebudayaan hilang tergerus bisa diminimalisasi dan tentunya kebudayaan asli akan tetap lestari serta tak ada kejadian klaim kebudayaan negara lain.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid