Korsel bukan anggota NATO tetapi diundang ke KTT bersama dengan Jepang, Australia dan Selandia Baru sebagai mitra organisasi Asia-Pasifik. Yoon akan menjadi presiden Korsel pertama yang menghadiri KTT NATO.
Misi NATO yang baru di Brussel diharapkan dapat membantu memperkuat pertukaran informasi antara kedua pihak. Misi di masa pemerintahan baru Yoon juga memungkinkan perusahaan pertahanan Korsel untuk berpartisipasi dalam tawaran untuk kesepakatan pertahanan NATO hingga mempromosikan kerja sama dalam menghadapi ancaman keamanan yang muncul, dalam hal ini ancaman Korea Utara, meski tidak menyebutkan secara langsung.
Yoon juga berencana untuk mengadakan pertemuan puncak bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada hari Selasa. Pejabat kepresidenan Korsel mengatakan, kedua pemimpin akan membahas cara-cara untuk mengembangkan kemitraan strategis yang komprehensif antara kedua negara, yang tahun ini menandai 61 tahun sejak menjalin hubungan diplomatik.
"Baik Korea Selatan dan Australia sedang dalam proses menyusun kebijakan Indo-Pasifik mereka untuk bersama-sama berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran di Asia-Pasifik," kata pejabat itu.
"(Para pemimpin) diharapkan untuk membahas bagaimana Korea Selatan dan Australia berencana untuk mengatur hubungan mereka dengan Cina, bagaimana mereka dapat membangun kemitraan kerja sama yang berorientasi masa depan berdasarkan kepentingan masing-masing dengan Cina dan negara-negara lain di kawasan, sambil menghindari permusuhan. hubungan," tutup pejabat itu.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid