Adi mengatakan Anies ingin melawan opini publik soal sosok capres harus rajin blusukan atau berpenampilan sederhana. Dia ingin orang-orang melihat calon Presiden karena faktor rasional seperti kinerja di posisi yang pernah dijabat.
"Kedua, ketika minta dinilai kinerjanya selama jadi Gubernur, Anies melawan opini publik yang mayoritas melihat calon 2024 itu karena faktor psikologis seperti merakyat, rajin blusukan, terlihat sederhana dan lainnya. Jarang yang melihat capres 2024 karena faktor rasional seperti kinerja," ujarnya.
Tapi, dia menilai pernyataan Anies itu bisa saja jadi blunder. Dia mengatakan kinerja Anies di DKI juga tak terlalu mentereng.
"Ketiga, pernyataan Anies soal kinerja bisa jadi blunder. Satu sisi kinerja Anies di Jakarta tak terlampau mentereng. Sisi lainnya orang melihat calon 2024 bukan karena kinerja, tapi karena faktor lain seperti sederhana, turun ke bawah dan seterusnya," ujarnya.
Adi mengatakan Anies harus melakukan sejumlah strategi agar kinerja yang dinilai sebagai modal untuk maju di Pilpres 2024 berhasil. Menurutnya, publik saat ini tidak lagi melihat dari kinerja salah satu figur.
"Kalau Anies ingin dilihat kinerjanya sebagai modal maju 2024 itu sah strategi. Orang tak melihat kinerja, yang dilihat faktor lain seperti blusukan, suka bagi-bagi, dan lain-lain," tandasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid