Pria 41 Tahun Sumpah Pocong Gegara Dituduh Lecehkan Anak, Buya Yahya Ingatkan Bahaya Bersumpah

- Jumat, 19 Mei 2023 | 17:31 WIB
Pria 41 Tahun Sumpah Pocong Gegara Dituduh Lecehkan Anak, Buya Yahya Ingatkan Bahaya Bersumpah

"Ini pertama kali ada di sini, karena viral makanya ramai orang-orang yang datang," ujarnya.

Ada juga Rani, warga Bukit Besar yang sengaja datang ke I Ilir demi bisa menyaksikan jalannya proses�sumpah�pocong.

"Semalam lihat di Instagram dan ramai banget orang yang ngepost soal ini, jadi saya dari pagi udah datang ke sini biar bisa lihat karena ini pertama kali saya lihat acara seperti ini," katanya.

Sementara itu warga semakin padat mendatangi depan mushola dan mengabadikan moment ini.

Acara ini akan di lakukan tepat di depan mushola dengan membentang karpet dan di sekitarnya dipasang tali rafia untuk membatasi warga yang melihat.

Selain itu, beberapa pedagang asongan pun ikut diuntungkan dengan acara ini, karena mereka berjualan di sekitar dan banyak warga yang jajanan yang mereka perbuat belikan.

Sumpah pocong dalam Islam menurut Buya Yahya

Ketika seseorang bersumpah untuk meyakinkan orang lain, hal itu dianggap diperbolehkan.

Namun, perlu diingat bahwa saat Anda bersumpah, Anda juga harus berhati-hati.

Anda tidak boleh terdesak untuk mengucapkan sumpah secara sembarangan dalam situasi yang tidak terkendali.

Jangan sampai, bukannya menyelesaikan masalah, tetapi malah menimbulkan masalah baru dengan bersumpah.

Lalu, bagaimana jika seseorang bersumpah atas nama Tuhan, Allah SWT, dengan niat ingin memperkuat keyakinan bahwa tuduhan terhadapnya tidak benar?

Apakah tindakan tersebut dapat dianggap sebagai tindakan murtad?

Dikutip dari� YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan, Anda sebaiknya tidak bertindak seperti itu.

Tindakan semacam itu bisa terjadi karena kesalahan bergaul, yang membuat seseorang rela mengorbankan keyakinannya hanya untuk memuaskan orang yang sepele.

"Anda mungkin pernah mendengar orang bersumpah dengan cara seperti itu, bahkan ada yang rela mempertaruhkan tangannya untuk dipotong, bersumpah demi pocong, dan sebagainya," kata Buya Yahya.

Jika Anda tidak melakukan kesalahan dalam bergaul, tentu Anda akan menyadari,� tidak mungkin mempertaruhkan iman yang sangat berharga untuk hal-hal yang sepele.

"Bagaimana mungkin Anda bersumpah atas nama Allah dan menggadaikan iman?.

Jika Anda bersumpah atas nama Allah dengan niat yang baik, misalnya berjanji untuk bersedekah, maka Anda akan mendapatkan pahala dari amal sedekah tersebut," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan, jika Anda bersumpah kemudian melakukan tindakan negatif, termasuk mengorbankan keimanannya, Anda hanya ikut-ikutan dan mengikuti arus.

Anda harus kembali ke jalan yang benar dan tidak mengulanginya lagi untuk bersumpah dengan mengorbankan keimanannya atau melakukan hal-hal buruk lainnya.

"Ingatlah, iman itu sangat berharga. Jangan sampai Anda mempertaruhkannya hanya untuk hal yang sepele.

Jika seseorang meremehkan imannya, bukan karena mengikuti arus, tetapi karena ia benar-benar menjual imannya, maka orang tersebut tentu saja dianggap murtad karena ia telah kehilangan imannya dan menganggap iman remeh sehingga dapat ditukar dengan apa pun," ungkap Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan,� kehilangan iman dapat terjadi ketika Anda meremehkan iman dengan perkataan Anda.

Jika Anda berbicara dengan meremehkan iman, maka Anda akan kehilangan keimanan sejati.

Demikianlah penjelasan tentang bersumpah atas nama Allah namun mengorbankan iman dengan meremehkannya.

Jika seseorang melakukan hal tersebut, maka ia dianggap murtad.

Sedangkan jika hanya mengikuti arus, maka orang tersebut masih memiliki keimanan meskipun hanya sedikit. (*)

Sumber: makassar.tribunnews.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler