Adanya pandemi Covid-19, kegagalan panen karena faktor iklim, ditambah dengan perkembangan geopolitik yang terjadi di kawasan Eropa telah menyebabkan disrupsi di pasar minyak nabati dunia khususnya Uni Eropa. Seperti diketahui bahwa Rusia dan Ukraina merupakan negara produsen minyak biji bunga matahari (sunflower oil). Sehingga konflik diantara kedua negara tersebut telah menyebabkan kelangkaan pasokan sunflower oil di beberapa negara Uni Eropa.
"Kelapa sawit ini sangat penting untuk negara kita. Buktinya begitu harga kelapa sawit tinggi dan ada isu minyak goreng, reaksi masyarakat sedemikian besarnya. Mulai sekarang kita harus mulai membangun dari bawah. Membangun suasana yang stabil dari hulu sampai hilir," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud, dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) RI pada Jumat (13/5/2022).
Sementara itu, Adjunct Professor Fox School of Business at Temple University of Philadelphia and John Cabot University Rome, Italy Prof. Pietro Paganini menekankan bahwa saat ini merupakan saat yang tepat bagi Indonesia untuk mengambil peranan sebagai leader dalam penyediaan minyak nabati di dunia.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid