Selain Merokok, Obesitas dan Stress Dapat Merusak Kesehatan Paru-Paru

- Kamis, 26 Mei 2022 | 22:10 WIB
Selain Merokok, Obesitas dan Stress Dapat Merusak Kesehatan Paru-Paru

Lebih banyak pelepasan kortisol juga dapat menyebabkan tantangan lain, termasuk peningkatan nafsu makan. "Atau, bagi mereka yang merokok, stres dapat menyebabkan keinginan untuk merokok lebih banyak," ujar Baldassarri.

Stres memengaruhi seluruh tubuh dan merupakan penentu penting kesehatan kita. Hal terbaik untuk kesehatan paru-paru adalah mempraktikkan gaya hidup sehat, yang meliputi makan dengan baik, berolahraga, tidak merokok atau vaping , dan mengurangi stres sebanyak mungkin.

"Kita dapat mengurangi stres kita dengan cukup tidur di malam hari dan meluangkan waktu setiap hari untuk melakukan meditasi dan latihan pernapasan yang terfokus," ujarnya.

Kualitas udara

Polutan dalam dan luar ruangan dapat menyebabkan atau memperburuk infeksi paru-paru, kanker, dan kondisi lain, termasuk asma. Di rumah dan tempat kerja, bahan kimia, radon, asbes, produk bangunan dan cat, karbon monoksida, karpet, timbal, dan kerusakan air adalah beberapa contoh hal yang dapat membuat udara di sekitar kita menjadi tidak sehat.

Paparan Anda terhadap polutan udara luar ruangan bisa lebih sulit dikendalikan, tapi penting untuk diketahui bahwa paparan tersebut juga dapat memicu episode asma, membuat orang sakit, dan berdampak negatif pada perkembangan paru-paru anak.

Jason Kwah, ahli alergi dan imunologi Yale Medicine mengatakan orang dengan asma sangat sensitif terhadap kualitas udara yang buruk. "Kita tahu asma lebih umum di daerah perkotaan dan pada orang yang tinggal di dekat jalan raya utama," katanya.

Infeksi

Penyakit pernapasan menular, flu Covid-19, pneumonia, pertusis obesitas biasanya memiliki volume paru-paru yang lebih kecil karena ini, yang menyebabkan sesak napas," ujar dr Moreno.

Sebagian besar jenis infeksi paru-paru dapat diobati, tapi juga dapat berbahaya bagi bayi, manula, dan orang yang memiliki penyakit paru-paru atau sistem kekebalan yang lemah.

Sumber: republika.co.id

Halaman:

Komentar