"Tetapi jika Anda menggunakannya untuk menyerang target di area yang sudah dibangun, maka hal tersebut hampir tidak pandang bulu, terutama ketika menggunakan bom tak terarah model lama."
Janji Kosong Israel untuk Melindungi Warga Sipil
Menurut PBB, serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza membuat hampir 2 juta warga mengungsi.
Hampir 20 ribu warga Palestina tewas dan 50 ribu lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.
Israel sering kali meremehkan kekhawatiran internasional atas dampak serangannya.
Pada hari Rabu (13/12/2023), lalu, juru bicara militer Israel mengatakan IDF tetap berkomitmen pada hukum internasional dan kode etik moral dan mencurahkan sumber daya yang besar untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.
“Perang kami melawan Hamas, bukan melawan rakyat Gaza,” kata Mayor Karen Hajioff.
Para pejabat dan ahli pun meragukan pernyataan Israel bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi warga sipil, mengingat besarnya kehancuran yang disebabkan oleh serangan udara dan serangan darat di Gaza, mengutip Business Insider.
Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keprihatinannya.
Pada hari Selasa, ia memperingatkan bahwa Israel memang memiliki dukungan sebagian besar negara saat ini.
Tetapi mereka mulai melepaskan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi.
Komentar Biden menjadi perubahan besar dari dukungan sebelumnya, yang tanpa syarat dan teguh, terhadap Israel.
Peran AI dalam Persenjataan Israel
Pada akhir November, media sayap kiri Israel 972 Magazine mempublikasikan hasil investigasi mengenai peran AI, yang disebut “Gospel,” dalam serangan udara di Gaza.
Investigasi tersebut menyebut bahwa Gospel dapat menghasilkan rekomendasi rumah atau daerah mana yang dicurigai sebagai wilayah Hamas atau kelompok Islam Palestina.
Bom Israel kemudian dapat menargetkan wilayah tersebut.
Beberapa sumber mengatakan kepada media itu bahwa militer Israel telah memprediksi berapa banyak warga sipil yang mungkin terbunuh dalam setiap serangan.
Seorang mantan perwira intelijen Israel mengatakan kepada media tersebut bahwa sistem Gospel Israel ini menciptakan pabrik pembunuhan massal dengan penekanan yang jelas pada kuantitas dan bukan kualitas.
Meskipun tekanan internasional semakin meningkat untuk melakukan gencatan senjata dan tuduhan kontroversial bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga sipil di Gaza, para pejabat Israel terus memberi sinyal bahwa perang belum akan berakhir
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid