Hamza terbunuh bersama rekannya, Mustafa Thuraya, dalam sebuah serangan bom yang menargetkan kendaraan mereka di kota selatan Rafah pada 7 Januari 2024.
Redaktur pelaksana Al Jazeera Mohamed Moawad mengatakan kepada NBC News, Thuraya adalah operator drone, yang sedang melakukan konvoi jurnalis bersama Hamzah. Dia mengatakan, keduanya tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan pulang dari peliputan.
Dalam tangisnya, Wael Al Dahdouh mengatakan akan tetap mengabarkan kondisi Palestina kepada dunia. Kebesaran hatinya membuat Wael Al Dahdouh dijuluki manusia terkuat di Palestina.
Baca Juga: Jabar Bersatu Lewat Aksi Solidaritas Kemanusiaan Bela Palestina
Pada Selasa, 16 Januari 2024, Wael Al Dahdouh akhirnya meninggalkan Palestina untuk pertama kalinya sejak genosida dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Ia mendapat izin untuk menjalankan perawatan di Mesir atas desakan dari Sindikat Jurnalis Mesir. Menanggapi permohonan tersebut, pihak berwenang Mesir mengizinkan Wael Al Dahdouh untuk masuk melalui penyeberangan Rafah.
Wael Al Dahdouh adalah kepala biro Al Jazeera yang telah meliput genosida di Gaza selama 20 tahun. Namanya semakin dikenal di dunia karena ia tanpa henti memberitakan tentang Gaza meski kehilangan banyak anggota keluarga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid