Lebih lanjut, dari global, European Central Bank akan mengakhiri pelonggaran kuantitatif pada 1 Juli, kemudian menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 21 Juli. Kemudian akan naik lagi pada 8 September dan melakukan langkah yang lebih besar, kecuali prospek inflasi membaik sementara itu.
ECB merilis perkiraan baru yang menaikkan inflasi tahun ini menjadi 6,8% dari sebelumnya 5,1% dan memangkas prospek pertumbuhannya menjadi 2,8% dari 3,7% karena harga energi dan pangan yang sangat tinggi.
Bank sentral tersebut melihat inflasi sebesar 3,5% pada tahun 2023 dan 2,1% pada tahun 2024 sementara pertumbuhan PDB riil tahunan sebesar 2,1% pada tahun 2023 dan 2,1% pada tahun 2024.
Adapun, yield curve US Treasury (UST) sedikit bergeser ke atas dari posisinya sehari sebelumnya, dengan yield curve UST 2-tahun naik 3bp menjadi 2,81% sementara yield curve UST 10-tahun naik 2bp menjadi 3,04%. Indeks saham utama AS jatuh menjelang data inflasi. Nasdaq Composite, S&P500, dan Dow Jones Industrial Average masing-masing turun 2,75%, 2,38%, dan 1,94%.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid