TABANAN, Radar Bali.id – Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan menolak upaya permohonan penangguhan penekun spiritual Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit (JDA) yang berstatus tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana asusila.
“Setelah kami terima dan pelajari. Pendapat dari jaksa penuntut umum (JPU), pada intinya kami tidak menerima penangguhan penahanan atau peralihan jenis penangguhan tersebut. Jadi tetap tersangka/terdakwa kami tahan sesuai dengan kewenangan kami di Lapas Tabanan,” ujar Kasi Pidum Ngurah Wahyu Resta, Rabu (10/1).
Berbagai pertimbangan dan alasan pihaknya menolak upaya permohonan penangguhan JDA. Diantaranya sesuai dengan Pasal 21 KUHP, pihaknya khawatir yang bersangkutan nanti akan melarikan diri atau merusak barang bukti. Pasalnya JDA sempat keluar Kota.
Baca Juga: Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tabanan, Jero Dasaran Alit pun Berbaju Tahanan
Kemudian juga khawatirkan tersangka ada usaha-usaha menemui atau bertemu dengan korban. “Jika berkaca dari proses penyidikan di yang bergulir di Polres Tabanan. Kami tidak menampik yang bersangkutan juga sempat tidak kooperatif atau berusaha keluar daerah tanpa izin itu juga yang menjadi catatan dari kami,” jelasnya.
“Sehingga menolak upaya permintaan penangguhan penahanan JDA, ini murni dari kewenangan kami sebagai penuntut umum,” imbuhnya.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya