Paman Dekat Dieksekusi; Presiden Korut Karang Cerita Pembenaran dalam Jalankan Aksi tanpa Peri Kemanusiaan

- Jumat, 05 Januari 2024 | 11:31 WIB
Paman Dekat Dieksekusi; Presiden Korut Karang Cerita Pembenaran dalam Jalankan Aksi tanpa Peri Kemanusiaan

Ngeri Kim Jong-un sama ngerinya Kim Jong-am. Kasar dan keji tanpa peri kemanusiaan. Tidak jelas, apakah Kim Jong-un ini sadis dan kejam karena tidak ada anak saat itu? Sebagai negara komunis semua serba tertutup dan sarat dengan rekayasa pembenaran bagi mereka yang akan dieksekusi.

Dalam pemberitaan KCNA mengatakan pengadilan khusus militer telah memutuskan pamannya bersalah atas pengkhianatan dan surat kabar Rodong Sinmun memuat foto dia diborgol dan dipegang oleh penjaga berseragam di ruang sidang.

Korea Utara mengumumkan bahwa Jang yang diperkirakan berusia akhir 60an, telah dicopot dari semua jabatannya dan dikeluarkan dari Partai Buruh karena pelanggaran termasuk faksionalisme, korupsi, dan perilaku tidak bermoral. Alasan-alasan klasik ini memamg rangkaian rekayasa sebelum seseorang dieksekusi.

Semula banyak yang mengira pernikahannya dengan bibi pemimpin muda tersebut yang merupakan saudara perempuan mendiang pemimpin Kim Jong-il kemungkinan besar akan menyelamatkan nyawanya. Tapi tidak, Kim Jong-un nampaknya tertutup mata hatinya. Keganasannya, kekejamannya dan kediktatorannya, tidak jauh beda dengan kekejaman dengan penguasa di Afganistan, yang bangga jika melakukan pembunuhan, penyiksaan dan juga kezoliman.

Kekejaman Taliban, Al-Qaeda, dan ISIS adalah cermin pelaku yang jauh dari sifat-sifat manusia yang jauh dari nurani. Mereka tak ada beda dengan kekejaman yang ada di Korea Utara.

Di Pyongyang, orang-orang berkerumun di sekitar papan reklame stasiun kereta bawah tanah yang memuat koran pagi dan berita eksekusi, Associated Press melaporkan. Yang lain duduk diam dan mendengarkan siaran radio yang disiarkan ke kereta bawah tanah mencantumkan kejahatan Jang.

Media luar sebagaimana dilaporkan The Guardian menilai laporan yang panjang, bombastis, dan kadang-kadang aneh dari KCNA mengungkapkan kalau ada pengakuan Jang bahwa ia berusaha mengacaukan stabilitas negara, sehingga memicu ketidakpuasan di kalangan militer dan pihak lain.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: palu.ragam-indonesia.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler