SINAR HARAPAN--Setidaknya 240 orang masih dinyatakan hilang pada lima hari setelah gempa bumi besar melanda Jepang pada hari tahun baru.
Korban tewas akibat gempa bumi itu bertambah menjadi 92 orang pada Jumat, lapor kantor berita Kyodo.
Jepang telah menambah tentara mereka untuk operasi penyelamatan korban gempa di Noto di Prefektur Ishikawa, yang merupakan pusat gempa magnitudo 7,6 .
Sejak Senin, telah terjadi lebih dari 600 gempa susulan di seluruh negeri.
Banyak orang masih terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang runtuh, sementara tim penyelamat berusaha keras menemukan korban selamat di tengah cuaca buruk.
Sekitar 33.000 orang telah dievakuasi ke sekitar 370 tempat penampungan di Ishikawa, yang merupakan daerah yang paling parah terdampak gempa bumi dan mencatatkan korban jiwa terbanyak serta kerusakan infrastruktur terparah.
Banyak wilayah masih belum dapat diakses sehingga pihak berwenang tidak dapat menjangkau sedikitnya 700 orang yang belum dievakuasi.
Sementara itu, sekitar 30.000 rumah tidak memiliki pasokan listrik, dan 80.000 rumah lainnya tidak memiliki air.
Militer AS telah memperluas bantuannya kepada Jepang, dan kedua belah pihak tengah menyusun rencana bagaimana tentara AS bekerja sama dengan Pasukan Bela Diri Jepang di area-area terdampak gempa.
Sementara itu, 200 penerbangan dibatalkan pada Jumat di Bandara Haneda di Tokyo karena salah satu dari empat landasan pacunya belum dibuka kembali menyusul tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan Penjaga Pantai Jepang pada Rabu.
KBRI Tokyo
Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyalurkan bantuan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa di Prefektur Ishikawa, Jumat (5/1).
Bantuan yang disalurkan langsung dari Tim KBRI Tokyo, di antaranya air mineral, makanan siap saji, makanan ringan, bumbu, tisu toilet serta sejumlah kebutuhan sanitasi pribadi lainnya.
KBRI Tokyo telah mengirimkan tim ke lokasi penampungan WNI korban Gempa Ishikawa pada Jumat (5/1).
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi di Tokyo, Jumat, menjelaskan pengiriman tim itu ke lokasi bencana adalah untuk membantu simpul-simpul masyarakat Indonesia dalam penyaluran bantuan yang dibutuhkan sejumlah WNI yang tersebar di beberapa lokasi penampungan.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak