POLHUKAM.ID - Kematian Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank di Jakarta, masih menyisakan tanda tanya. Empat orang pelaku telah ditangkap, tetapi motif pembunuhan belum terungkap.
Seperti diketahui, Ilham Pradipta dibunuh setelah diculik di area parkiran supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025 lalu.
Ilham kemudian hilang kontak hingga ditemukan tidak bernyawa di semak-semak di wilayah Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Empat orang tersangka sebagai penculik telah ditangkap. Namun, siapa eksekutor pembunuhan dan mengapa Ilham dibunuh, masih menyisakan tanda tanya.
Seperti diketahui, Ilham diculik seusai meeting dengan rekan kantornya di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dia kemudian dibawa para pelaku ke dalam mobil.
Setelah itu, korban tidak dapat dihubungi hingga keluarga lapor polisi. Ilham kemudian ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat di Bekasi.
1. Korban Luka di Dada dan Leher
Polisi mengungkap hasil pemeriksaan dan autopsi jenazah kepala cabang pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (37). Polisi menjelaskan Ilham tewas akibat luka hantaman benda tumpul.
"Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban. Luka-lukanya bagian dada dan leher, (akibat) benda tumpul, betul (jadi penyebab kematian korban)," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri Brigjen dr Prima Heru kepada wartawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (22/8).
2. Penyebab Kematian
Prima menjelaskan, luka benda tumpul ini menimbulkan tekanan pada bagian tulang leher dan dada korban.
Akibatnya, korban mengalami kekurangan oksigen hingga akhirnya tewas.
Prima menjelaskan, luka benda tumpul ini menimbulkan tekanan pada bagian tulang leher dan dada korban.
Akibatnya, korban mengalami kekurangan oksigen hingga akhirnya tewas.
3. Uji Lab Toksikologi
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Brigjen dr Prima Heru, menjelaskan sampel toksikologi diambil sesuai dengan standar pemeriksaan. Hasil uji toksikologi ditargetkan keluar pekan depan.
"Telah dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik, dan kemudian diserahkan kepada penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya (hasil keluar) 1 minggu," jelas Prima kepada wartawan di RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (22/8).
Artikel Terkait
Mensesneg Buka Suara Soal Rapat Malam Prabowo: Hasilnya Dinilai Belum Optimal
Prabowo Terbang ke Mesir Malam Ini, Hadiri KTT Darurat untuk Perdamaian Gaza
Masa Kecil Jokowi di Kampung Palu Arit: Fakta Mengejutkan yang Diungkap Warga Solo
Keluarga Dina Oktaviani: Heryanto Rencanakan Pembunuhan dan Pelecehan, Harus Dihukum Mati!