Ia pun menarik perbandingan dengan Danareksa, di mana sebagian besar dananya juga masih ditempatkan dalam obligasi. Purbaya mengungkapkan kritiknya dalam sebuah rapat, "Kok lu taruh bond? Kalau gitu mah, lu enggak jago-jago amat."
Menurut Purbaya, sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF), INA harus mampu membuktikan keahliannya dalam berinvestasi dan terutama dalam menarik investor asing, bukan hanya mengandalkan dana domestik. Purbaya menyimpulkan bahwa dukungan dana baru hanya akan diberikan jika INA menunjukkan kebutuhan ekspansi yang nyata dan konkret di sektor riil.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti potensi besar INA sebagai SWF untuk menarik investasi asing. Ia mengusulkan agar pemerintah menyuntikkan dana Rp 50 triliun per tahun ke INA, yang menurutnya dapat berkembang menjadi Rp 1.000 triliun dalam lima tahun ke depan melalui mekanisme leverage.
Artikel Terkait
Viral Jokowi Gagal Salam Khas UGM, Netizen Soroti Status Alumni: Ini Faktanya!
Jokowi Gagal Salam Khas UGM? Ini Momen Celingak-celinguk yang Bikin Penasaran
Prabowo Sindir Konten Podcast: Pintar tapi Sebar Kebencian?
Luhut Usulkan Dana Rp 50 Triliun untuk INA: Siapa Di Balik Indonesia Investment Authority?