Buntut Perkara UAS Ditolak Singapura, Adanya Demonstrasi hingga Seruan Boikot

- Senin, 23 Mei 2022 | 14:30 WIB
Buntut Perkara UAS Ditolak Singapura, Adanya Demonstrasi hingga Seruan Boikot

Massa menuntut Pemerintah Singapura untuk meminta maaf secara langsung kepada umat Islam Indonesia karena telah mendeportasi UAS beserta rombongan. Permintaan maaf ini harus disampaikan dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak unjuk rasa digelar.

Jika tidak dilakukan, massa mendesak Pemerintah RI untuk melakukan peninjauan ulang hubungan diplomatik RI-Singapura. Massa simpatisan UAS mengancam akan kembali menggeruduk Kedutaan Besar Singapura jika tuntutan mereka tidak ditanggapi.

Massa tersebut bahkan mengancam akan membawa massa yang lebih banyak lagi apabila tuntutan tersebut tidak dilaksanakan. 

3. Hentikan Islamophobia

Para massa yang melakukan pembelaan terhadap UAS dalam unjuk rasanya membawa spanduk berukuran besar dengan bertuliskan "Hentikan Islamophobia". Hal tersebut karena mereka menilai sikap Singapura kepada UAS sebagai bentuk Islamophobia.

Massa yang tergabung ke dalam Perisai ini juga mengungkapkan bahwa tindakan penolakan terhadap UAS tersebut seolah-olah mencap bahwa UAS adalah seseorang yang radikal, bahkan seperti seorang teroris. Di mana, hal tersebut sama saja dengan bentuk atau tindakan Islamophobia.

4. Ajakan boikot Singapura

Buntut dari penolakan UAS untuk masuk ke Singapura tersebut adalah adanya rencana boikot pada negara Singapura. Hal ini dinilai karena UAS merupakan tokoh terhormat dan pendakwah di Indonesia.

Simpatisan UAS juga mendesak Pemerintah RI untuk meninjau kembali hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Singapura. Desakan ini akan dilakukan jika Singapura tidak melakukan permintaan maaf kepada UAS dan umat muslim yang ada di Indonesia.

Sumber: suara.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler