POLHUKAM.ID - Pegiat media sosial Habib Noval Assegaf menyinggung pernyataan bakal calon presiden PDI Pejugangan Ganjar Pranowo soal shalom itu sama dengan Assalamualaikum.
Noval menengaskan yang diajarkan Nabi Muhammad SWA kepada pengikutnya yang beragama Islam, bukanlah shalom namun Assalamualaikum.
Dengan begitu, Noval pun heran dengan pernyataan Ganjar mengikuti ajaran siapa.
“Ajaran Nabi Muhammad saw adalah mengucapkan "Assalamu'alaikum", bukan "Shalom". Anda mengikuti siapa?,” cuit Noval dalam akun Twitter-nya dilansir Populis.id pada Minggu (9/7/2023).
Lantas saja netizen pun mengomentari dengan berbagai pandangan, bahkan ada yang mengaitkan pernyataan Ganjar dengan kualitas menjadi Presiden RI.
“Pengetahuannya tentang agamanya jadi diragukan ! Bagaimana dia bisa mencampur adukkan seperti itu. Jangan2 ini pengaruh bokep sehingga sulit membedakan ‘kebenaran’,” tulis akun @osmanbwy.
“Ahh males ah Bib bahas dia .. bahas prestasi2 pak Anies aja yuuk .. klo bahas dia cukup untuk counter hoax aja kalau ada berita hoax,” ucap yang lain @sloth_wave.
“Yang satu kwalitasnya norak kayak gini, berarti tinggal milih Anies atau Prabowo,” kata netizen @Taryono56824716.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyebut Shalom itu Assalamualaikum.
“Shalom itu Assalamu’alaikum. waktu masih belum Islam (ditujukan ke Deddy Corbuzier), Shalom artinya apa sih? Salam,” ucap Ganjar di podcas Deddy Corbuzier.
“Kamu selamat. Selamat, shalom, Assalamu’alaikum. Saya kira niatnya baik mengucapkan selamat bahwa hari ini kamu selamat kamu baik,” sambung Ganjar.
Ajaran Nabi Muhammad saw adalah mengucapkan "Assalamu'alaikum", bukan "Shalom". Anda mengikuti siapa? pic.twitter.com/1Ntzh83l2N
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) July 7, 2023
Sumber: populis
Artikel Terkait
Rupiah Anjlok ke Rp 16.700 per Dolar AS, Purbaya Yakin Akan Naik Pekan Depan
Golkar Bantah Kawal Gibran Wapres Dua Periode Sesuai Arahan Jokowi
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
Jokowi Ungkap Kronologi Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy