Namun, baru-baru ini pemerintah Saudi ternyata menaikkan sejumlah pembiayaan, sehingga total biaya haji itu diperkirakan naik menjadi Rp 100 juta per jamaah. Inilah yang saat ini masih dibahas oleh Kemenag dan DPR untuk mencapai kesepakatan baru. Karena, subsidi yang diambil dari nilai manfaat juga cukup besar.
"Jadi, subsidinya juga cukup besar yang diambil dari nilai manfaat lebih dari Rp 60 juta. Tentu ini harus kami bahas lebih mendetail. Karena kami tidak ingin dana kelolaan haji itu terlalu besar nilai subsidinya karena itu adalah dana yang dititipkan kepada BPKH untuk dikelola dan sebaiknya memang dipergunakan sepenuhnya untuk pemberian pelayananan teehadap calon jamaah haji," jelas Ace.
Tapi, menurut Ace, pada prinsipnya Komisi VIII DPR akan mencoba memberikan ruang fiskal yang lebih proporsional, sehingga penyelenggaraan haji tahun ini bisa tetap terselenggara dengan sebaik-baiknya.
"Nah, kami ingin mendalami ini kembali sampai kemudian nanti besok mudah-mudahanan sudah bisa disetujui berapa anggaran yang proporsional dan tepat di dalam proses menjalankan ibadah haji tahun ini," kata Ace.
Sumber: ihram.republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur