Nurmala dikenal sebagai sosok dengan latar belakang sosial-politik yang kuat.
Ia pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Argentina di era Presiden SBY, serta Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru (2007–2011).
Di luar politik, ia juga aktif di berbagai organisasi sosial seperti Yayasan Lingkungan Sejahtera (Yasalira) dan Yayasan Kebun Binatang Ragunan, serta kini menjabat Komisaris Independen Siloam Hospitals.
3. Keponakan CIO Danantara
Pengaruh keluarga Luhut juga terasa dalam ranah ekonomi dan bisnis negara.
Pandu Patria Sjahrir, keponakan Luhut sekaligus putra Nurmala, kini menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) di Danantara, holding investasi negara yang berperan penting dalam pengelolaan aset strategis.
Pandu merupakan sosok yang dikenal luas di sektor energi dan pertambangan.
Ia juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Toba Bara Sejahtera (TBS), perusahaan yang kerap dikaitkan dengan Luhut.
Dengan latar belakang pendidikan dari University of Chicago, Stanford, hingga Tsinghua University, Pandu juga pernah bekerja sebagai analis di Lehman Brothers dan Matlin & Patterson.
Jaringan kekuasaan keluarga Luhut menunjukkan bahwa pengaruh sang jenderal senior meluas bukan hanya secara individual, tetapi juga melalui kerabat dekat yang kini mengisi posisi penting di pemerintahan, diplomasi, dan ekonomi nasional.
Hal ini memunculkan diskursus publik mengenai konsolidasi kekuasaan dan etika nepotisme dalam pengelolaan negara.
Jika pola ini terus berlangsung, maka nama Luhut Binsar Pandjaitan bukan hanya akan dikenang sebagai tokoh penting di era Jokowi dan Prabowo, tetapi juga sebagai poros kekuatan keluarga yang mengakar dalam lanskap politik Indonesia.
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara