POLHUKAM.ID -Pernyataan siap menjadi ketua umum (Ketum) yang disampaikan dua elite Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Bahlil Lahadalia, dinilai bentuk penggulingan terhadap Airlangga Hartarto.
Pengamat politik Citra Institute Efriza berpendapat, sikap LBP dan Bahlil merupakan rangkaian dinamika politik internal Golkar yang sengaja diciptakan untuk musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
"Ditenggarai Munaslub ini alat “permainan politik” dari elite-elite Golkar yang berada dalam pemerintahan. Mereka menggunakan wacana Munaslub dalam melakukan tekanan terhadap Airlangga," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/7).
Dia menjelaskan, Bahlil dan LBP melihat guliran Munaslub di internal dapat terwujud jika digulirkan isu pergantian Ketum Golkar selain Airlangga.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara