Lebih lanjut kata Yenny, tidak hanya Gus Dur sejumlah tokoh PKB lainnya termasuk dirinya juga dikeluarkan oleh Cak Imin.
"PKB sendiri memang saat ini dikelola dengan sangat berdasarkan paranoid jadi banyak sekali tokoh-tokoh senior PKB, nggak usah bicara soal saya, tokoh-tokoh senior PKB yang dulu mengiringi Gus Dur bahkan menjadi teman-teman Cak Imin sendiri, bahkan dikeluarkan dari partai bukan cuman saya," terang Yenny.
Cak Imin sendiri soal tudingan itu sempat mengatakan bahwa hal itu adalah masa lalu dan tidak perlu dibahas.
Cak Imin Ingin Jadi Ketum PSSI
Selain pernah sebagai wakil ketua MPR RI masa jabatan 2018-2019, serta menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia era SBY, Cak Imin pada 2019 sempat bikin heboh dengan menyatakan ingin menjadi ketum PSSI.
Keinginan Cak Imin untuk jadi ketum PSSI pada 2019. Saat itu PSSI baru ditinggal oleh Edy Rahmayadi yang maju sebagai Gubernur Sumatera Utara.
PSSI saat itu dipimpin ketua sementara, Djoko Driyono. Saat itu sejumlah nama tokoh nasional muncul ke publik untuk bisa jadi ketum PSSI, seperti Erick Thohir dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Lalu Cak Imin lewat akun Twitter miliknya @cakimiNOW menuliskan bahwa dirinya siap untuk maju jadi ketum PSSI.
"Saya siap memimpin PSSI, biar beres, biar berprestasi, masuk gelanggang dunia," tulis Cak Imin.
Keinginan Cak Imin untuk jadi ketum PSSI pun jadi sorotan dan mengundang reaksi cibiran dari publik, utamnya para suporter sepak bola di laman sosial media saat itu.
Meski demikian, Cak Imin memang tak bisa mencalonkan diri sebagai ketum PSSI.
Hal ini lantaran dirinya terbentur Statuta PSSI yang mengharuskan calon ketum minimal lima tahun aktif di sepak bola nasional.
Sementara Muhaimin Iskandar memang tak pernah bergelut di cabang sepak bola ataupun olahraga lain.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara