"Sementara Ganjar, justru makin lama makin kelihatan. Kalau dia di TikTok ya sudah biasa saja kan diatur oleh kamera. Nah Ganjar makin lama makin kelihatan bahwa dia tidak mampu sebetulnya untuk memperlihatkan dirinya sebagai calon presiden," terang Rocky.
Rocky mengatakan, di Amerika Serikat, ketika calon presiden menghina profesi jurnalis maupun MC, maka ke mana pun akan diblok.
"Jadi bayangin, Ganjar tanpa MC dan tanpa jurnalis, apakah itu yang akan dipasangkan pada Prabowo? Ya hancurlah Gerindra," tutur Rocky.
Rocky menduga, saat ini terdapat survei internal PDIP yang menunjukkan bahwa PDIP justru merosot karena Ganjar jadi capres. Karena jika elektabilitas Ganjar tinggi, maka tidak mungkin ada pernyataan dari Puan yang membuka kemungkinan Ganjar jadi Bacawapresnya Prabowo.
"PDIP akhirnya gagal untuk menghidupkan nyala politik dari Ganjar. Nah ini sebetulnya bisa diselesaikan secara internal. Nggak usah Ganjar kalau begitu, ganti saja dengan Puan, kan masih ada beberapa mungkin satu bulan ke depan untuk reevaluasi penampilan publik Ganjar. Bahaya juga kalau PDIP sekedar menyorongkan Ganjar, dan itu secara publik orang anggap memang Ganjar nggak mampu dong, masa dari presiden diturunkan jadi wakil presiden," pungkas Rocky.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara