"Politik dinasti kencang dilakukan, bahkan saat ini bukan hanya satu-dua, tapi hampir semua anggota keluarga diisukan bakal terlibat Pilkada, jadi kita patut mempertanyakan, ada motif apa di balik itu," tegasnya.
Dia juga mengingatkan, demokrasi seharusnya mendorong partisipasi yang adil dan merata dari semua warga negara, tanpa memandang status atau hubungan keluarga.
"Kita tidak ingin kedewasaan demokrasi kita dimundurkan lagi oleh yang semacam ini, dan tentu cepat atau lambat kita akan melihat pertentangan dari publik, baik kalangan profesional, akademisi, atau rakyat pada umumnya," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara