POLHUKAM.ID -Wacana duet mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2024, dinilai hanya sekadar gimmick politik belaka.
Alih-alih Anies diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Ahok diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kedua partai akan sulit untuk berkoalisi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, duet Anies-Ahok akan sulit terwujud. Itu bisa dilihat dari beberapa aspek, mulai dari aspek ideologi hingga basis konstituen partai pengusung yang berseberangan.
“Jadi, itu hanya gimmick, hanya isu. Tidak akan terealisasi. Karena secara ideologis tidak bisa, secara sosiologis tidak bisa,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis (9/5).
Lebih jauh, Ujang menambahkan bahwa secara aturan tegas disebutkan bahwa seorang mantan gubernur tak boleh mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur (cawagub) di daerah yang sama.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara