Sementara untuk cawapres, Zulhas mempersilakan siapapun untuk memperebutkannya.
"Itu sudah menjadi tekad saya, dan tekad kita semuanya. Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo, yang penting buat saya Pak, partai saya besar. Itu yang paling penting," ujar Zulhas dalam acara halal bihalal PAN di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Jakarta Selatan pada Minggu (20/4/2025).
Ia merasa partainya juga sudah memiliki kekuatan cukup besar dalam memperebutkan kursi cawapres. Karena itu, posisi RI 2 ini perlu dibahas lagi dengan pihak terkait di koalisi nanti.
"Kalau capres silakan. Kalau wapres, kita bicara. Iya kan? Kita bicara. Jadi saudara-saudara, kita lihat kekuatan kita seperti ini. Yang terlihat saja, saudara saksikan," ungkapnya.
Zulhas menyatakan bahwa PAN merupakan partai terbuka. Sehingga, para kader yang berkeinginan menjadi pendamping Prabowo juga diperbolehkannya berjuang.
"Jadi memang di PAN itu terbuka, kader kader pan dari manapun dan menteri-menteri silahkan kalau punya keinginnan kalau punya kesungguhan siapapun bisa bertarung untuk jadi wapres, PAN itu begitu memang terbuka, kalau Presiden kan sudah clear tuh," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menilai bahwa pernyataan Zulhas tersebut mencerminkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang tidak dibentuk untuk selamanya.
Mengingat KIM lambat laun akan menyesuaikan seiring pelaksanaan Pilpres 2029.
"Tentu statemen itu menggambarkan jika KIM memang bukan koalisi permanen untuk presiden dan wakilnya, menjelang Pemilu 2029 dipastikan akan terjadi perubahan," kata Dedi, Senin (21/4/2025).
Tak hanya itu, Dedi juga melihat bahwa pernyataan Zulhas yang menegaskan dukungan kembali kepada Prabowo merupakan bentuk konsistensi dari PAN.
Apalagi, PAN memang selalu mendukung pencapresan Prabowo.
"Statemen itu sebenarnya konsistensi PAN, Zulkifli Hasan sendiri tidak pernah mendukung Jokowi, sejak awal ia berada di poros Prabowo, dan jika kemudian menjanjikan mendukung kembali Prabowo itu rasional," kata Dedi.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara