POLHUKAM.ID - Presiden Prabowo Subianto memberi peluang untuk bertemu dengan mantan Jenderal (Purn) Try Sutrisno dkk menyusul adanya delapan petisi dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang salah satunya desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
Peluang Prabowo bertemu Forum Purnawirawan Prajurit TNI disampaikan Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5/2025).
Mantan KSAD TNI itu menegaskan bahwa Prabowo sebagai kepala negara tidak serta merta bisa menanggapi atau menjawab apa yang menjadi sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Kendati demikian, Prabowo membuka peluang bertemu mereka.
"Presiden sangat bijak bahwa sesuaikan dengan jalur konstitusional saja karena tidak bisa seorang presiden menjawab seperti itu. Bahkan beliau tadi akan beri peluang untuk bertemu dengan mereka mereka, enggak ada masalah," kata Dudung Abdurachman.
Diketahui, Forum Purnawirawan Prajurit TNI, terdiri dari pensiunan jenderal TNI, menyampaikan delapan sikap mereka terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Delapan pernyataan sikap itu, diantaranya mendukung Asta Cita Presiden Prabowo kecuali pembangunan IKN, dan ada juga usul pergantian Wapres Gibran Rakabuming Raka kepada MPR.
Pernyataan sikap itu ditandatangani sejumlah purnawirawan, termasuk Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, dan ada juga Wapres Ke-6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.
Sementara itu terkait kapan waktu pertemuan antara Prabowo dan Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Dudung belum memastikan.
Ia baru menegaskan bahwa peluang bertemu tersebut memang ada.
"Belum. (tapi) akan," beber Dudung.
Di sisi lain, Dudung mengajak kepada para senior maupun kolega satu angkatan di Forum Purnawirawan Prajurit TNI untuk sama sama membangun bangsa dan menjaga persatuan bangsa.
"Situasi saat ini kan menurut saya situasi yang sangat cepat terjadi perubahan. Jangan sampai situasi politik ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang mencoba ganggu persatuan bangsa itu yang jangan sampai terjadi," kata Dudung.
"Karena beliau bapak presiden dan wapres itu kan konsentrasi bagaimana menyejahterakan rakyat, bagaimana menyatukan semua parpol dan kemudian kerja sama untuk capai Indonesia emas. Jadi kalau ada gangguan-gangguan seperti itu, mari kita sama-sama untuk membangun bangsa ini," sambung Dudung.
Sikap Presiden
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya ikut menyikapi soal petisi Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang salah satunya menuntut pemakzulan terhadap Wapres Gibran.
Sikap presiden disampaikan melalui Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto.
Wiranto mengaku dirinya terlebih dahulu menghadap Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta sebelum kemudian membuat pernyataan pers di Kantor Presiden, Jakarta, menyikapi tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI.
"Saya baru saja menghadap presiden, banyak hal yang dibicarakan, tapi ada satu hal yang memang saya diizinkan untuk menyampaikan kepada saudara sekalian. Ya sehubungan dengan surat usulan atau saran-saran dari Forum Purnawirawan TNI yang isinya 8 poin ya, 8 butir itu. Nah saya tentu akan menyampaikan apa yang tadi, ya yang dibicarakan dengan presiden dan akan saya sampaikan kepada saudara-saudara sekalian ya," tutur Wiranto, Kamis (24/4/2025).
Wiranto mengatakan bahwa Prabowo menghormati dan memahami pikiran-pikiran yang disampaikan secara terbuka oleh para purnawirawan tersebut.
"Di sini tentunya presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu karena kita tahu beliau dan para purnawirawan, satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama, ya dengan jiwa Sapta Marga, ya, dan sumpah prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu," kata Wiranto.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara