“Mungkin karena berkaitan dengan data intelijen, jadi tidak ditampilkan,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Untuk memperkuat klaimnya, Rismon menunjukkan selembar kertas yang disebutnya sebagai transkrip nilai dari Universitas Yamaguchi, lengkap dengan sistem penilaian A–E.
Ia juga menampilkan lembaran ijazah dalam video di kanal YouTube miliknya.
Selain itu, Rismon mengklaim pernah menulis di sejumlah publikasi ilmiah internasional, termasuk book chapter di Intech Open mengenai sistem algoritma reaksi dan pengenalan visual.
Meski terseret isu dugaan ijazah palsu, Rismon tetap pada posisinya untuk mengkritisi keaslian dokumen akademik Presiden Jokowi.
Ia menegaskan bahwa sebagai peneliti, dirinya hanya menuntut transparansi dan tidak berniat menyebarkan kebohongan.
“Peneliti itu boleh salah, tapi jangan sampai berbohong,” katanya.
Sementara itu, berikut adalah isi email dari Universitas Yamaguchi kepada Josua M. Sinambela:
“Saya Tomomi Tsumori dari bagian akademik Fakultas Teknik Universitas Yamaguchi. Mohon maaf atas keterlambatan balasan ini. Terkait ijazah yang Anda lampirkan, Universitas Yamaguchi tidak pernah menerbitkannya.” — Hormat kami, Tomomi Tsumori, Fakultas Teknik Universitas Yamaguchi.
👇👇
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Kotak Pandora Purbaya Yudhi Sadewa: Fakta Mengejutkan di Balik Klaim Utang Jokowi!
Jokowi Bongkar Fakta Rumah Pensiun Colomadu: Bukan untuk Tinggal, Ternyata untuk Ini!
Rahasia Di Balik Pertemuan Tertutup Prabowo dan Dasco di Widya Chandra Terungkap!
Jokowi Dianggap Inkonisten, Benarkah Kebijakannya Buka Peluang Korupsi?