Ke depan ia berharap saat Nataru tidak ada pelarangan maupun pembatasan di ruas tol sehingga kegiatan ekonomi bisa terlaksana dan optimal untuk jalur di luar kota.
"Pabrik kan tidak hanya di Surabaya. Kalau ada pembatasan di jalan tol sangat mempersulit kami sebagai pengusaha angkutan dan memperbesar kecelakaan di jalur nasional," terangnya.
Selain itu dengan tidak adanya pembatasan di jalan tol dan dilakukanya pembatasan di jalan nasional menurutnya bisa mengurangi tingkat kecelakaan.
Baca Juga: KAI Gandeng Microsoft Luncurkan Asisten Virtual Berbasis AI di Empat Stasiun, Mana Saja?
"Yang mudik bisa melalui jalan nasional. Dengan begitu jalan tol bisa lancar dan arus barang lebih bisa maksimal dalam pengangkutan," ungkapnya.
Dalam SKB tersebut semua jalur nasional bisa dilalui sesuai dengan kelas jalan masing-masing.
"Repotnya ada beberapa kendaraan yang kelas jalannya rendah, padahal jalan tersebut sangat vital untuk bisa dilalui kendaraan yang lebih besar," tuturnya.
Dengan adanya SKB terkait pembatasan mau tidak mau ia menjelaskan kepada anggotanya dengan mengedukasi peraturan dari pemerintah agar mengurangi terjadinya pelanggaran dan kecelakaan. (rmt/nur)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarsurabayabisnis.jawapos.com
Artikel Terkait
Shin Tae-yong Dianggap Kunci Timnas, Netizen Serukan Erick Thohir Perpanjang Kontraknya
Gaji Fantastis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Berapa Kompensasi yang Didapat Usai Dipecat?
Patrick Kluivert Dipecat, Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia?
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?