William Suryawan, Chief Operations Officer (COO) dan Co-Founder AlteaCare dalam acara konfrensi pers online Kamis (16/06) mengatakan, “Misi kami adalah menjadi pintu gerbang digital yang menyambungkan rumah sakit dengan pasien, khususnya mereka yang kesulitan mengakses layanan kesehatan secara langsung.”
Ia menjelaskan ketika pasien memesan jadwal konsultasi melalui AlteaCare, mereka terhubung dengan penasihat medis yang akan menuntun mereka kepada spesialis atau laboratorium yang tepat berdasarkan kebutuhannya. Pasca-konsultasi, seorang petugas akan berkomunikasi dengan pasien untuk memastikan kebutuhannya terpenuhi.
Aplikasi AlteaCare dibangun di atas teknologi cloud Amazon Web Services (AWS). Pertimbangan AlteaCare memilih AWS adalah dukungan teknisnya yang luar biasa, termasuk pelatihan bersubsidi bagi perusahaan rintisan atau startup. Sebagai startup di bidang teknologi kesehatan dengan sumber daya yang terbatas, dua faktor yang sangat penting adalah kontrol biaya dan keamanan.
“AWS menyediakan solusi infrastruktur yang efisien sekaligus memastikan aplikasi kami patuh kepada praktik-praktik terbaik di bidang keamanan,” tutur William.
Bersama tim solutions architect AWS dan mitra AWS Sprout, AlteaCare melakukan tinjauan AWS Well Architected review yang berfokus pada keamanan. Perusahaan menggunakan Amazon CloudWatch untuk memonitor aplikasi dan optimalisasi pemanfaatan sumber dayanya, serta AWS WAF Web Application Firewall untuk menangkal ancaman-ancaman yang sering ditemukan di web.
Enkripsi data yang berdiam di satu tempat maupun yang sedang berpindah-pindah adalah salah satu dari beberapa praktik terbaik yang diterapkan guna mencegah kebocoran informasi pribadi.
Sebelum aplikasi AlteaCare diluncurkan, perusahaan telah mengembangkan aplikasi terpisah yang bernama Altea Loyalty dengan tujuan mempelajari target pasar terlebih dahulu dan memberikan ruang bagi developer untuk bereksperimen menggunakan platform AWS. Altea Loyalty dikembangkan menggunakan arsitektur monolitik di AWS dan Amazon Relational Database Service (Amazon RDS).
Kemudian, melalui berbagai lokakarya dan konsultasi dengan AWS, tim IT AlteaCare menemukan bahwa model arsitektur yang tidak memerlukan pengelolaan server sendiri, alias serverless, dengan gabungan microservices dapat menawarkan lebih banyak manfaat ketimbang arsitektur monolitik yang masih tradisional. Pendekatan serverless tidak hanya mengurangi biaya infrastruktur AlteaCare, namun juga memotong time-to-market aplikasi dari pengembangan hingga peluncuran ke pasar.
Perusahaan memperkirakan bahwa jika menggunakan Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2), dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk meluncurkan aplikasi AlteaCare. Namun, dengan bantuan model serverless dan peluncuran secara terotomasi, AlteaCare mampu hadir di pasar dalam waktu sebulan saja.
“Tim kami dapat berkonsentrasi untuk menulis dan mengoptimalisasi kode, alih-alih pusing memikirkan jenis server apa yang mereka butuhkan dan bagaimana cara menskalakan kapasitas kami,” William mengatakan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid