Pada tahun 2021, Dewan Nasional Keuangan Inklusif Indonesia juga melakukan survei yang menunjukkan bahwa kepemilikan akun bank wanita meningkat menjadi 62 persen, level yang sama dengan kepemilikan akun pria. Namun, meskipun inklusi keuangan perempuan hampir sama atau bahkan lebih tinggi dari laki-laki, Menkeu menilai bahwa inklusi keuangan perempuan Indonesia relatif masih berada di level yang rendah.
"Pemerintah menyadari bahwa diperlukan tindakan untuk meningkatkan kesetaraan perempuan, terutama dalam inklusi keuangan. Oleh karena itu, kami menempatkan kesetaraan keuangan yang sangat penting. Tidak hanya untuk peluang ekonomi, tetapi ini juga berimplikasi pada upaya pengurangan kemiskinan," ujar Menkeu.
Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan inklusi keuangan digital, khususnya bagi perempuan, memberikan jalan yang sangat kredibel untuk keluar dari kemiskinan, dan juga sebagai langkah penting bagi Indonesia dan melaksanakan agenda pembangunan nasional.
"Apalagi yang sekarang ingin dicapai oleh Presiden Joko Widodo yaitu pengentasan kemiskinan absolut di Indonesia pada tahun 2024. Dalam konteks ini, perempuan memiliki peran yang sangat penting," tegas Menkeu.
Menkeu melihat bahwa perempuan adalah agen kunci yang penting pada perekonomian. Menkeu menegaskan bahwa Pemerintah akan terus memberikan perhatian serta program-program yang dapat membantu perempuan, khususnya sektor UMKM, yang dapat memberikan kesempatan perempuan untuk maju.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid