Sebagaimana diketahui, Indonesia menyatakan untuk net-zero carbon emission pada 2060. Sementara, Singapura memproyeksi hal itu terjadi pada 2050 atau lebih cepat dari Indonesia.
"Jadi, kami sendiri menargetkan pembiayaan hijau SGD 30 miliar per 2025," ungkap Wong.
Dia menyatakan, nilai tersebut akan disalurkan pada sektor real estate, smart city models, dan green circular economy models. Selain itu yang menantang adalah mengimplementasikan kerangka transisi pembiayaan untuk sektor minyak dan gas, serta pertambangan.
"Kerangka ini disiapkan grup menuju konsep berkelanjutan. Target itu akan didukung sumber daya yang ada di internal dengan mendukung dan melakukan pendampingan kepada klien yang juga ingin menuju konsep berkelanjutan. Jika dalam hal ini klien merasa sukses, maka UOB juga demikian," tukas Wong.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid