Penny juga mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pihak pengembang vaksin yang terus melakukan penyempurnaan vaksin Merah Putih sampai uji klinik fase ketiga.
"Ini merupakan salah satu contoh implementasi kolaborasi triplehelix, di mana akademisi mengembangkan vaksin, pelaku usaha melakukan produksi skala masal, dan pemerintah mendukung pengembangan vaksin ini melalui pendampingan selama proses pengembangannya," kata Penny dalam keterangannya resminya yang diterima Polhukam.id, Selasa (28/6/22).
Penny menuturkan, uji klinik fase tiga direncanakan dengan subjek uji sebanyak 4.005 yang akan dilakukan di Center Uji Klinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo. Selain itu, uji klinik juga dilakukan tiga satellite sites, yakni Rumah Sakit Unair, RSUD Dr. Saiful Anwar, dan Rumah Sakit Paru.
Penny menjelaskan, pada tahap uji klinik tidak menggunakan plasebo sebagai pembanding. Dia mengatakan bahwa vaksin unji akan dibandingkan dengan CoronaVac yang diperoleh dari BPOM dan telah mendapatkan EUA yang masuk dalam Emergency Use Listing (EUL) WHO.
"Badan POM telah mengawal pengembangan vaksin Merah Putih Unair ini sejak awal dengan memberikan asistensi melalui pertemuan yang dilakukan secara daring maupun luring. Asistensi ini diberikan kepada peneliti, dimulai dari pelaksanaan uji non-klonik pada hewan, dilanjutkan uji klinik pada manusia mulai dari fase satu, dua dan tentunya fase tiga yang saat ini sedang dilaksanakan," kata Penny.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid