Bolehkah Konsumsi Makanan Fermentasi Saat Perut Kosong?

- Jumat, 08 Juli 2022 | 23:50 WIB
Bolehkah Konsumsi Makanan Fermentasi Saat Perut Kosong?

"Jika mikrobioma usus tidak seimbang, makanan fermentasi sebenarnya dapat membuat banyak ketidaknyamanan pencernaan dalam bentuk kembung, dan bahkan diare dan sembelit dalam beberapa kasus," katanya. 

Mereka yang menderita IBS juga berjuang untuk mentolerir makanan fermentasi karena ketidakseimbangan usus. Hal yang sama berlaku untuk orang yang memiliki pertumbuhan berlebih ragi. 

Bagaimana makanan fermentasi dapat membantu atau menyakiti pencernaan?

Bagi yang buang air besar setiap hari dengan baik, tingkat energi yang baik, sedikit peradangan kulit, dan tidak ada distensi usus besar setelah makan, kemungkinan besar tidak masalah. Tetapi saat memakannya menjadi kembung, kelelahan, kelesuan, kulit meradang seperti kemerahan dan eksim, ketombe, bahkan gatal-gatal pada vagina, itu bisa menandakan bahwa tubuh bereaksi buruk.

Pada saat itu, ada baiknya melakukan tes sensitivitas makanan di bawah bimbingan praktisi kedokteran fungsional untuk menemukan dengan pasti, apakah makanan fermentasi berkontribusi terhadap gejala-gejala tersebut.

Tanda lainnya bisa mulai dari kabut otak, lapisan putih di lidah, mengidam gula intens, iritasi kulit yang tiba-tiba, tinja yang encer atau sulit dikeluarkan, dan ketidakteraturan gula darah. Dia mencontohkan makan yogurt Yunani setelah bangun tidur setiap pagi, konsumsi segelas kombucha untuk makan siang, dan mengunyah asinan kubis di antara waktu makan, boleh saja selama tubuh tidak bereaksi.

"Saya suka menggunakan asinan kubis pada salad atau roti panggang bebas gluten dengan telur dan alpukat, dan suka menambahkan acar ke sandwich agar renyah dan kaya rasa,” kata Greenfield. 

Seseorang juga bisa menambahkan kefir atau yogurt kelapa yang difermentasi ke dalam smoothie, tetapi pastikan untuk menambahkannya setelah dicampur sehingga tidak menghilangkan probiotik apa pun.

Sumber: republika.co.id

Halaman:

Komentar

Terpopuler