Selama masa pandemi, Jalin juga berhasil memperluas market share usaha lewat penambahan 10 member baru baik dari sektor perbankan maupun fintech sampai akhir 2021 lalu.
Direktur Utama Jalin Boyke Yurista menyatakan bahwa pandemi memberikan optimisme di mana digitalisasi mampu menjadi penggerak utama dalam masa penanganan Covid-19 dan pemulihan kondisi ekonomi nasional.
“Dengan pola perilaku masyarakat saat ini yang sudah mulai beralih kepada transaksi digital, Jalin terus berupaya meningkatkan inovasi produk dan layanan untuk terus menggenjot pertumbuhan yang dituangkan dalam roadmap The National Digital Highway” ujar Boyke.
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) merilis laporan statistik triwulan 1 tahun 2022 di mana pada tahun 2021 tercatat berbagai pertumbuhan dalam sistem pembayaran Indonesia. Pada posisi akhir tahun 2021, secara total jumlah pembayaran yang beredar mencapai 813,14 juta atau tumbuh sebesar 26,3%.
Laporan tersebut merefleksikan pertumbuhan bisnis Jalin sebagai lembaga Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) sangat kompetitif dalam mengambil market share domestik dengan proporsi lebih dari 30% dibandingkan dengan kompetitornya.
Hal ini juga mendorong pertumbuhan laba bersih perusahaan mencapai 50% dan peningkatan EBITDA sebesar 15% dengan kelolaan total aset meningkat hingga 25% (yoy) selama tahun 2021.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid