APBN saat ini cukup kewalahan dalam mensubsidi BBM, lantaran anggaran semakin membengkak, pada tahun 2022 kenaikannya sekitar 3 kali lipat.
Baca Juga: Pantes Ngamuk! Ternyata ini Identitas Emak-emak Pemrotes Demo BBM di Makasar
Sebelumnya, subsidi dan kompensasi energi, termasuk BBM awalnya sekitar Rp152 triliun, dan melonjak drastis sebesar Rp502 triliun, sehingga APBN kewalahan.
Said Didu mengungkapkan bahwa alasan APBN tak sanggup lagi mensubsidi BBM lantaran 44 persen penerimaan negara digunakan demi membayar cicilan utang pada 2021.
"APBN sdh tidak mampu membiayai subsidi BBM krn sdh pada tahun 2021 sdh sktr 44 % penerimaan Negara digunakan untuk membayar cicilan utang."
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid