BAGI masyarakat, santri kerap dipandang sebelah mata. Banyak yang beranggapan mereka tidak akan sukses dalam berbisnis kalau bukan lulusan universitas. Hal tersebut dibuktikan oleh Muhammad Ilyas. Santri yang juga pengusaha kacang mete sekaligus owner Boxer Cell.
Ilyas, sapaan akrabnya, dulunya merupakan santri Yayasan Almagfurllah Kyai Syuai Adam. Terjun menjadi wirausahawan, memang sudah menjadi pilihannya sejak mengenyam ilmu di yayasan. Sebab, selama di yayasan, ia tak hanya belajar dan mengaji saja. Melainkan juga belajar tentang membuka usaha sendiri. ’’Selain mengaji dan sekolah, kami juga dididik berwirausaha. Dari situ, keinginan saya untuk jadi mandiri dan mendirikan usaha sendiri semakin kuat,’’ ujarnya.
Dengan mengandalkan potensi daerahnya, yakni Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, Ilyas mulai mendirikan usaha produksi kacang mete. Usaha yang dilakoninya sejak tahun 2016 silam ini terus berkembang. Bahkan, saat bulan Ramadan dan jelang Lebaran, kacang mete produksi Lumbung Mojopahit miliknya laris di pasaran. ’’Untuk tahun ini penjualannya tembus sampai 5 ton karena banyak diburu pelanggan dari luar daerah,’’ papar bapak dua anak ini.
Untuk menarik pelanggan, Ilyas mengaku selalu mengutamakan kualitas produk kacang metenya. Adapun, kacang mete produksi Lumbung Mojopahit hasil produksinya asli dari daerah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dan Madura. ’’Kuncinya, jangan beli kacang mete yang murah pasti kualitas beda jauh. Kita memproduksi mete yang berkualitas dan terjamin, dikarenakan mete merupakan camilan mahal namun lezat,’’ imbuh dia.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid