Direktur Utama Bank Ina Perdana (BINA) Daniel Budirahayu, mengatakan bahwa dengan pertumbuhan kredit yang tinggi Bank Ina tetap menjaga kualitas kredit agar berada di level yang sehat.
“Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang berada di level 1,83%. Angka tersebut masih di bawah rata-rata industri sebesar 3,08% pada akhir Februari 2022,” ujar Daniel, dalam acara paparan publik, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Menurut Daniel, hasil kinerja perseroan di kuartal I 2022 ini juga sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia dan rencana pertumbuhan yang sudah disusun. Bank Ina mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada aset perseroan yang melonjak 67% menjadi Rp17,7 triliun.
Lebih lanjut Ia menuturkan jika pertumbuhan aset didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp9,3 trilun per Maret 2022 naik 54% dari Rp14,38 triliun di kuartal I 2021 dengan CASA sebesar 45%. Lalu, simpanan deposito juga tumbuh 63% menjadi Rp7,9 triliun.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid