Produsen pupuk dan amonia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim berhasil mempertahankan kinerja positif perusahaan pada kuartal I 2022. PKT berhasil menorehkan laba setelah pajak mencapai Rp 3,19 triliun.
Angka ini meningkat hampir 4 kali lipat dibanding kuartal pertama tahun sebelumnya (yoy). Bahkan, selama April saja, perolehan laba anggita holding Pupuk Indonesia ini telah mencapai sekitar Rp2 triliun.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menilai kinerja positif tersebut tidak lepas dari penerapan growth strategy yang berfokus pada tiga pilar utama yakni keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur.
Selanjutnya keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan, dan keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.
Rahmad menyampaikan PKT saat ini memiliki 13 pabrik yang meliputi satu pabrik NPK Fused Granulation, satu pabrik NPK Blending dan satu pabrik boiler batu bara serta masing-masing lima pabrik amoniak dan urea.
Rahmad mengungkapkan dengan kapasitas produksi sebanyak 3,43 juta ton Urea dan 2,74 juta ton Amoniak setiap tahun, menjadikan PKT memegang posisi produsen urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Untuk NPK sendiri, PKT memiliki kapasitas sebesar 300 ribu ton per tahun.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid