POLHUKAM.ID - Proses hukum kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi sudah berjalan selama lebih kurang lima bulan di Polda Metro Jaya.
Itu terhitung sejak Jokowi membuat laporan polisi di Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 30 April 2025.
Namun, hingga saat ini penyidik belum menetapkan tersangka.
Padahal, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi mengatakan penyidikan perkara tudingan ijazah palsu Jokowi masih berlangsung.
"Pemeriksaan dan pendalaman masih dilakukan," kata Ade Ari kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025).
Ade Ary memastikan proses perkara yang dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik itu tetap berjalan.
"Proses masih berlanjut, masih berlanjut ya," ujar dia.
Dalam perjalanan kasus ijazah Jokowi setidaknya ada 12 orang terlapor.
12 nama terlapor disebut-sebut muncul dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Adapun 12 nama terlapor yang diungkap antara lain Eggi Sudjana, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Abraham Samad, Mikhael Sinaga, Nurdian Susilo, dan Aldo Husein.
Mereka juga sudah menjalani pemeriksaan dalam kapasitasnya sebagai saksi terlapor dalam rentang waktu lima bulan terakhir ini.
Adapun berkas ijazah Jokowi mulai dari SD, SMP, SMA, hingga ijazah kuliah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pun sudah diserahkan kepada penyidik.
Penyerahan berkas ijazah dilakukan setelah Jokowi diperiksa oleh penyidik di Polresta Solo, Jawa Tengah pada 23 Juli 2025.
Dua Objek Perkara
Polda Metro Jaya menangani dua objek perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.
Objek perkara pertama yakni pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi pada 30 April 2025.
Kemudian objek perkara kedua penghasutan dan penyebaran berita bohong yang dilaporkan ke sejumlah Polres oleh beberapa pihak.
Kedua objek perkara tersebut telah naik ke tahap penyidikan.
Polisi masih melakukan pemanggilan kembali kepada para terlapor untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di tahap penyidikan.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Kebocoran Anggaran Haji Rp5 Triliun, Gus Irfan Minta KPK Selidiki
Abdul Halim, La Nyalla dan Khofifah Diduga Terlibat Korupsi Dana Hibah Jatim
Jika Ijazah Milik Jokowi Ditunjukkan, Maka Fixed Ijazah Tersebut Palsu!
Aksi di KPK, Said Didu: Hentikan Manuver Dinasti Politik Jokowi!