Dia mengaku sedang memasang ubin ketika badai terjadi, dan berusaha melindungi wajahnya dengan lilitan kain.
"Saya mencoba mencuci muka dari waktu ke waktu," tambah pria berusia 30 tahun itu.
Pekerja kantor Saudi Abdullah Al-Otaibi mengatakan dia bersyukur dia bekerja di dalam ruangan.
"Badai debu adalah bagian dari budaya kami dan kami sudah terbiasa, tetapi beberapa di antaranya parah," kata Al-Otaibi, 39, menggosok matanya saat dia bergegas ke gedung kantornya.
Sebagian wilayah Arab Saudi biasanya mengalami badai pasir antara bulan Maret dan Mei, dengan intensitas yang bervariasi.
Frekuensi badai telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut.
Negara tetangga Irak telah mengalami delapan badai pasir sejak pertengahan April.
Fenomena itu dipicu oleh degradasi tanah, kekeringan hebat dan curah hujan rendah terkait dengan perubahan iklim.
Sumber: genpi.co
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak