Rincian sandera dalam serangan itu dilaporkan mulai terungkap ketika anggota keluarga mengenali kerabat mereka dalam video yang beredar dari Gaza.
Dalam salah satu video yang menjadi viral, seorang wanita Israel dan pacarnya – yang diidentifikasi sebagai Noa Argamani dan Avinatan Or, yang menghadiri festival tersebut – terlihat diculik.
Anggota keluarga dan teman dari pasangan tersebut menyatakan bahwa mereka ingin video tersebut dibagikan secara luas dengan harapan dapat menemukan lokasi mereka dan menjamin pembebasan mereka dengan aman.
"Sangat sulit ketika Anda melihat seseorang yang begitu dekat dengan Anda dan Anda kenali diperlakukan seperti ini," kata Amir Moadi, teman sekamar Noa Argamani kepada CNN, seraya menambahkan bahwa dia mengenal sekitar lima atau enam orang yang berada di Nova Festival dan belum diketahui keberadaannya.
"Kami harus melakukan segalanya sekarang untuk mendapatkan mereka kembali."
Moshe Or, saudara laki-laki dari Avinatan Or, menuturkan bahwa tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan video tersebut.
"Saya melihat pacarnya Noa di video, ketakutan ... saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi padanya - berteriak panik di atas sepeda motor, ketika beberapa bajingan memeganginya," ujar Moshe Or.
"Adik saya bertubuh besar, tingginya dua meter, dia berlatih empat kali seminggu, pria yang sangat kuat. Saya kira, mereka butuh empat atau lima orang untuk menahannya dan membawanya (ke Gaza)."
Seorang Ibu Akui Putrinya Disandera di Gaza
Dalam video lain yang dikonfirmasi oleh CNN, seorang wanita tak sadarkan diri juga disebut terlihat di Gaza.
CNN mengonfirmasi identitas wanita tersebut sebagai Shani Louk, seorang berkewarganegaraan ganda Jerman-Israel. Sepupunya kepada Washington Post membenarkan bahwa Shani Louk menghadiri festival musik tersebut.
"Kami mengenalinya dari tatonya dan dia memiliki rambut gimbal yang panjang," kata sepupu Louk kepada Washington Post. "Kami punya semacam harapan… Hamas bertanggung jawab atas dirinya dan pihak lain."
Sumber Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan kepada CNN, "Kantor Luar Negeri Federal dan Kedutaan Besar Jerman di Tel Aviv melakukan kontak dekat dengan pihak berwenang Israel untuk mengklarifikasi apakah dan sejauh mana warga Jerman terkena dampaknya."
Dalam video yang diperoleh kantor berita Jerman, Bild, ibu Louk, Ricarda, mengatakan, "Pagi ini putri saya, Shani Nicole Louk, seorang warga negara Jerman, diculik bersama sekelompok turis di Israel selatan oleh Hamas Palestina."
"Kami dikirimi video yang menunjukkan dengan jelas putri kami tidak sadarkan diri di dalam mobil bersama warga Palestina dan mereka berkendara di sekitar Jalur Gaza," kata dia.
"Saya memohon kepada siapa saja untuk mengirimkan kami bantuan atau kabar apapun. Terima kasih banyak."
Seperti dilansir Haaretz, hingga berita ini diturunkan jumlah korban tewas di sisi Israel akibat serangan Hamas mencapai setidaknya 700 orang, sementara lebih dari 2.200 lainnya terluka. Adapun dari sisi Palestina, angka kematian akibat serangan balasan Israel tercatat 413 orang.
Sumber: liputan6
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak