Namun, di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa mahar pernikahan adalah bagian dari tradisi kerajaan dan memiliki makna simbolis yang mendalam.
Pihak yang mendukung pernikahan ini menyatakan bahwa mahar yang tinggi mencerminkan kehormatan dan kekayaan keluarga kerajaan, serta menjadi bagian dari warisan budaya yang perlu dijaga.
Baca Juga: Pernikahan pangeran Abdul Mateen Dan Anisha Rosnah Di Kerajaan Brunei Darussalam
Perdebatan mengenai mahar pernikahan Pangeran Abdul Mateen menunjukkan adanya perbedaan pandangan dalam masyarakat Brunei.
Diskusi ini tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga menyoroti kompleksitas norma-norma budaya dan nilai-nilai yang berkembang di tengah perkembangan masyarakat modern.
Dalam kerangka ini, mahar pernikahan Pangeran Abdul Mateen menjadi topik pembicaraan yang menarik dan menunjukkan bahwa pernikahan kerajaan tidak hanya merayakan cinta, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi yang ada di tengah masyarakat Brunei Darussalam.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bogor.hallo.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak