Sosok J Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Dokter Tifa Ingatkan Kondisi Kesehatan Jokowi

- Rabu, 30 Juli 2025 | 15:05 WIB
Sosok J Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Dokter Tifa Ingatkan Kondisi Kesehatan Jokowi


Spekulasi tentang sosok berinisial J yang akan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi semakin liar.

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep telah mengumumkan bahwa ada sosok berinisial J yang akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI. Pengumuman itu sendiri disampaikan dalam rapat perdana tim formatur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025).

Memiliki inisial J, tentu saja publik berspekulasi bahwa sosok itu merupakan mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Terlebih, Kaesang Pangarep merupakan putra Presiden RI ke-7 tersebut.

Walau begitu, saat ditanya oleh awak media untuk mengonfirmasi siapa sosok J tersebut, Kaesang Pangarep enggan menjawabnya. Ia seolah membiarkan agar spekulasi publik terus bergulir.

"Nanti dilihat saja, kalau enggak, nanti kurang penasaran," kata Kaesang Pangarep.

Rupanya, kehadiran sosok berinisial J ini menyita perhatian dokter Tifa. Pemilik nama lengkap Tifauzia Tyassuma itu juga memikirkan satu nama yang sama, yaitu Jokowi.

Sebagai salah satu tokoh yang cukup vokal dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, dokter Tifa menyinggung Kaesang Pangarep untuk memperhatikan kondisi kesehatan Jokowi.

Pasalnya, kesehatan Jokowi pun selama ini menjadi perhatian masyarakat luas. Setelah pulang dari Vatikan, Jokowi mengaku mengalami alergi. Namun, dokter Tifa meyakini jika penyakit yang dialami oleh Jokowi bukanlah sekadar alergi biasa, melainkan autoimun jika dilihat dari perubahan fisiknya, seperti muka membengkak dan kulit menghitam.

Oleh karena itu, dokter Tifa menyampaikan sejumlah poin kepada Kaesang Pangarep melalui cuitan di akun X miliknya @DokterTifa.
"Seandainya yang dimaksud J ini adalah tokoh besar bernama Jokowi, saya sarankan ke Kaesang untuk mempertimbangkan hal ini. Pertama, Pak Jokowi sedang sakit berat. Tidak usah menggunakan mata dokter, seluruh rakyat tahu Pak Jokowi sakit berat. Sakit sejak April 2025 sampai akhir bulan Juli 2025 belum tampak membaik, bahkan makin memburuk dengan salah satu bukti beliau sekarang ini kalau foto-foto harus duduk tidak kuat lagi berdiri. Badan makin ringkih jalan makin tertatih," tulis dokter Tifa.

Meskipun Jokowi melaporkan dokter Tifa dalam kasus dugaan ijazah palsu, namun dokter Tifa mengaku masih khawatir dengan kondisi Jokowi sebagai seorang dokter.

"Sebagai dokter, saya prihatin dan khawatir dengan kesehatan Pak Jokowi. Sungguhpun saat ini beliau mengkriminalisasi saya, perasaan khawatir saya sebagai dokter terhadap pasien yang menderita sakit berat tetap saya kedepankan," sambungnya.

Ia lalu mempertanyakan posisi Kaesang Pangarep sebagai seorang anak yang seharusnya lebih memprioritaskan kesehatan sang ayah, jika benar Jokowi akan duduk di kursi penting tersebut.

"Masa Kaesang sendiri sebagai anak tidak peduli dengan kesehatan bapaknya sendiri?" cecar dokter Tifa.

Dokter Tifa menyarankan agar keluarga inti Jokowi saat ini memikirkan kesehatannya.

"Seharusnya saat ini, keluarga, anak-anak juga, fokus pada perawatan sakitnya Pak Jokowi. Berulang-ulang saya katakan, Pak Jokowi sebaiknya dirawat di Guangzhou saja, kalau memburuk keadaan autoimunnya, sampai menyerang organ penting seperti ginjal, mereka siap jika harus transplantasi dan sebagainya," jelas dokter Tifa.

Tetap meyakini bahwa Jokowi mengidap autoimun, dokter Tifa mengatakan jika kondisi tubuh Jokowi sangat rentan. Oleh karena itu, sebaiknya Jokowi istirahat total di rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain di luar rumah.

"Saat ini Pak Jokowi dalam keadaan imunitas amat sangat rendah, jadi mudah sekali terinfeksi virus, bakteri, kuman, bahkan parasit. Artinya, beliau sebaiknya betul-betul diisolasi saja di rumah, tidak usah menerima tamu-tamu yang rawan silang kontaminan kuman dengan salaman, berdekatan, dan sebagainya. Selain capek sekali tentunya menemui orang banyak," sambungnya.

Tak hanya itu, dokter Tifa bahkan menduga Jokowi terkena infeksi kulit saat melihat foto-foto Jokowi yang beredar di media.

"Kondisi beliau yang terpantau dengan jelas melalui media menimbulkan berbagai penafsiran yang sangat merugikan beliau. Bahkan sampai kepala yang terpotret dan menghasilkan tanda dan gejala serupa Myasis furuncuralis menjadi bahasan yang viral di media sosial," tambahnya lagi.

Dokter Tifa meminta kepada keluarga hingga PSI untuk berempati kepada kondisi kesehatan Jokowi yang dinilai sakit berat.

Sumber: suara
Foto: Potret Joko Widodo atau Jokowi. [Suara.com/Ari Welianto]

Komentar