Ketua DPR Filipina Martin Romualdez resmi mengajukan pengunduran diri setelah namanya terseret dalam skandal korupsi proyek infrastruktur.
Mundurnya Romualdez menambah daftar pejabat tinggi yang lengser akibat kasus serupa.
Mengutip AFP pada Kamis 18 September 2025, Ketua Senat Filipina Francis Escudero lebih dulu mundur pada awal bulan ini karena terjerat dalam kasus yang sama.
Romualdez, yang merupakan sepupu Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos saat ini digantikan oleh Faustino Dy, sekutu lama Marcos, sebagai Ketua DPR.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah pengusaha konstruksi menuduh hampir 30 anggota DPR dan pejabat Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya menerima suap. Nama Romualdez termasuk dalam tudingan tersebut.
Kelompok lingkungan Greenpeace bahkan memperkirakan sekitar 17,6 miliar Dolar AS (Rp290 triliun) dana hilang akibat korupsi proyek-proyek terkait iklim sejak 2023.
Sorotan publik semakin besar setelah bencana banjir menewaskan banyak warga karena infrastruktur pengendalian air dianggap tidak memadai.
Ribuan warga diperkirakan akan turun ke jalan di ibu kota Manila dalam waktu dekat untuk menuntut pemberantasan korupsi di sektor infrastruktur.
Menanggapi tekanan publik, Presiden Marcos awal pekan ini membentuk komisi investigasi khusus yang dipimpin mantan hakim Mahkamah Agung Andres Reyes. Komisi beranggotakan tiga orang tersebut ditugaskan menyelidiki proyek-proyek pengendalian banjir selama 10 tahun terakhir.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) dan sepupunya sekaligus Ketua DPR Martin Romualdez (kanan). (Foto: AFP/TED ALJIBE)
Artikel Terkait
Pembunuh Kacab BRI Cuma Kena Pasal Penculikan, Pengacara Keluarga: Mestinya Pembunuhan Berencana
Muncul Penolakan Kedatangan Habib Rizieq Shihab di Tarakan, Panitia Buka Suara
KPU Rahasiakan Ijazah Capres dan Cawapres, Hotman Paris: Mau Lindungi Seseorang?
Dito Ariotedjo Senggol Ijazah Erick Thohir di Depan Roy Suryo