Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki motif khusus di balik intensitasnya bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pasca lengser. Analisis ini menyoroti bahwa pertemuan berulang tersebut bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan sebuah strategi politik.
Motif Perlindungan Masa Lalu dan Masa Depan Keluarga
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, menyatakan bahwa tindakan Jokowi tersebut dapat dibaca sebagai upaya untuk melindungi kebijakan dan perbuatannya selama sepuluh tahun memimpin, sekaligus mengamankan masa depan keluarganya, terutama anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Saya melihat ini ada hal-hal yang coba dilindungi oleh Jokowi atas perbuatannya selama 10 tahun. Ditambah, dia harus melindungi anaknya yang hari ini melekat sebagai wakil presiden," terang Hari dalam sebuah podcast, seperti dikutip pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Fenomena Baru dalam Sejarah Politik Indonesia
Hari Purwanto menggarisbawahi bahwa fenomena ini merupakan hal yang baru dalam sejarah politik Indonesia. Belum pernah ada mantan presiden yang begitu berhasrat untuk terus-menerus menemui presiden terpilih penggantinya.
"Baru kali ini dalam sejarah, ya kan, mantan presiden sangat berhasrat ketemu terus-menerus dengan presiden terpilih," ujarnya.
Artikel Terkait
Kepsek Dicopot! Viral Video Pelajar Dilarang Ujian Gara-gara Tunggakan SPP
Erick Thohir Meminta Maaf, Tapi Masyarakat Masih Kecewa: Ini Penyebabnya
Prabowo Tegaskan Tak Bayar Utang Kereta Cepat, Warisan Proyek Jokowi Tetap Jalan
Raja Juli Bocorkan Inisial R yang Akan Gabung ke PSI, Sosok Misterius J Terungkap!