Dalam keterangannya, UAS berkata imigrasi Timor Leste melarangnya setelah mendapatkan pesan fax dari Jakarta, satu jam setelah dia mendarat di Bandara Timor Leste. Diduga penolakan itu karena menjelang Pilpres 2019 yang ada pertarungan cukup sengit antara Prabowo Subianto dan pejawat Joko Widodo.
Pada Oktober 2019, UAS ditolak masuk Jerman karena permasalahan dokumen.
Pada 2019 UAS ditolak masuk Belanda. Saat itu UAS hendak masuk ke Belanda melalui Swiss. UAS yang disebut tidak memiliki akses masuk ke wilayah Eropa lalu dideportasi petugas imigrasi Swiss.
Pada 2020 UAS mengaku visanya di-cancel. Ia pun tidak diizinkan mengunjungi Inggris bahkan tidak diperbolehkan naik pesawat Royal Brunei.
"Satu jam setelah check-in, ternyata mereka langsung ter-connect jaringan internasional, pesawat ROyal Brunei tidak mengizinkan berangkat karena visa saya di-cancel. Padahal, visa itu sudah ada," kata UAS pada 2020.
Sumber: kurusetra.republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur